Jumat, 04 Maret 2011

"harapan"

 

nafas terengah saat jalan ditelusuri
selangkah demi selangkah, kaki beranjak dari satu tempat ke tempat lainya
keringat membasahi  tubuh yang melelah
terkuraslah segala tenaga yang tersisa
jalan setapak menjalur  sedikit menaik
ketika pijakanku seakan tak mampu tuk menahan
tekad dan keinginan nyayian dalam semangat jiwa
jiwa yang haus akan  air pegunungan
yang slalu mengalir penuh kesejukan
satu nama terucap
satu keinginan mengharap
senja meninggalkan peraduaannya saat lelah yang memuncak
berharap "bintang kecilku"  hadir namun malam belumlah nampak
sedikit ku gusur langkah melunglai
saat lumpur  mencubu bibir sepatu
terucap ungkapan yang indah dari keduanya
saling menyapa, saling mengingatkan dan saling menyayang tentunya
iri ku dibuat kepayang saat bibir sepatu balik mencumbu lumpur yang sedukit membasah
herap semakin memuncak,
kan ku jelang malam indahku
seindah saat "bintang kecilku" menari penuh tawa yang ranum


Burangrang, 071210

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar