penyesalan .....
1 April 2013 at 17:50
"beritahu aku jika jad berangkat"
ya keberangkatanku mungkin tidak di ekspos layaknya orang penting yang akan pergi penelitian atau kerjasama.
tp itu menjadi satu penyesalan ketika kata terakhir tak keluar dan ijinpun tak ada di mulutna.
ya itu satu kebodohan kebodohan yang mungkin di sadari baik secara langsung maupun tidak langsung.
beberapa kali panggilan aku hiraukan
beberapa pesanpun enggan kubaca
satu kali lagi kebodohan yang dibuat saat senja tak dapat kunikmati dan bahkan ak aan aku saksikan lagi.
langkaj gontai menyertaiku lelah, bukan karna beban yang berat atau bahkan lelah yang mengakut, tapi gontai karna kebodohan yang berulangkali dibuat.
tersungkur di sebuah nisan yang rindang dengan pohon kamboja. memandang maratapi nisan yang bertuliskan.
sedikit menghela nafas saat penyesalan beberapa hal yang di abaikan karna ke egoisan yang mengakut, emosi yang memuncak, tak sadar akan segarnya air yang dapat menghilangkan segala dahaga yang ada.
itulh buah kebodohan
itulah buah keegoisan
dan itulah buah emosi yang tak jelas.
ya mungkin nisan ini menjadi saksi bahwa pentingnya mendengar, pentingnya menghiaukan dan pentingnya menghargai
maaf
maaf
maaf
dan maaf pun seakan hambar saat orang terkasih yang selalu menemani menghiasi hari-hari kini tubuhnya di gerogotin cacing tanah.
hanya doa dan deraian penyesalan yang mengiringi
ya keberangkatanku mungkin tidak di ekspos layaknya orang penting yang akan pergi penelitian atau kerjasama.
tp itu menjadi satu penyesalan ketika kata terakhir tak keluar dan ijinpun tak ada di mulutna.
ya itu satu kebodohan kebodohan yang mungkin di sadari baik secara langsung maupun tidak langsung.
beberapa kali panggilan aku hiraukan
beberapa pesanpun enggan kubaca
satu kali lagi kebodohan yang dibuat saat senja tak dapat kunikmati dan bahkan ak aan aku saksikan lagi.
langkaj gontai menyertaiku lelah, bukan karna beban yang berat atau bahkan lelah yang mengakut, tapi gontai karna kebodohan yang berulangkali dibuat.
tersungkur di sebuah nisan yang rindang dengan pohon kamboja. memandang maratapi nisan yang bertuliskan.
sedikit menghela nafas saat penyesalan beberapa hal yang di abaikan karna ke egoisan yang mengakut, emosi yang memuncak, tak sadar akan segarnya air yang dapat menghilangkan segala dahaga yang ada.
itulh buah kebodohan
itulah buah keegoisan
dan itulah buah emosi yang tak jelas.
ya mungkin nisan ini menjadi saksi bahwa pentingnya mendengar, pentingnya menghiaukan dan pentingnya menghargai
maaf
maaf
maaf
dan maaf pun seakan hambar saat orang terkasih yang selalu menemani menghiasi hari-hari kini tubuhnya di gerogotin cacing tanah.
hanya doa dan deraian penyesalan yang mengiringi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar