Senin, 23 September 2013

penantian jd kenyataan


penantian jd kenyataan

19 May 2013 at 08:32
pagi cerah di sebuah kosan rindang pohon mahoni. beker silih bersaut atara kamar yang satu dan kamar lain. inilah kuliah pertamaku setelah libur semester. seruput kopi sisa semalam dan sisa sebatang krerek tak terlewatkam sebelum berangkat. kupanaskan si merah tua tahin 70an kesayanganku.
terdengr teriak kawan kamar sebelahku " mau naik gunungvkau wan ? " andi anak rantau yang memeiliki rambut gimbal pecinta lagu rege.
'" iya kawan ada pendidikan anak baru " balad ucapku sambil sedikit mengelap simerah.
waktupun sedikit - demisedikit bergeser dari peraduannya getar hp ku mengagetkan bagian saku kanan celana ku.
untaian kata bertuliskan" kang berangkat jam berapa kegunungnya aku mau ikut" sebuaj nama dari kontak yang ku kenal memberikan pesan nya.
bertautan saling menjawab pesan hingga kesepakatan akupun menjemputnya di sebuah jalan deket kediamannya.
dia laj gadis cantik yang pernah mengisi khayalanku beberapa waktu dan sempar aku hilangkan dalam benakku.
watupun merangkak seakan tak sabar untuk sebuah kisah yang mungkin tak cukup 2 atau 3 lembar mengisahkanya.
sampai saat aku tiba di jalan yang sudah di sepakati.
pesan singkat ku pun melayang lewat provider yang lagi baik saat ini.
tidak lama berselang sosok berpakaian gunung dengan sepatut tracking dan tas datpack menghampiriku, sebuah pertanyaan lembut terlempar " sudah lama kang ? " akupun menjawab dengan senyuman "ngk juga baru sampai 5 menitan yg lalu.
pecakapan pun semakin melebar sekama perjalanan menuju lokasi yang memakan waktu sekitar 2 jam kurang.
perasaan ku tidak jelas senang tidak karuan saa bisa membonceng gadis yang dulu sempat jadir dalam khayal malam siang pagi ku.
sedikit ku tepis khayalku dan berucap " sudahlah jangan berharap lebih jauh jauh sekali kita "
ya aku sadar kita beda tapi aku selalu teringak perkataan Gie "kita begitu berbeda dalam semua, kecuali dalam cinta", itulah yang menjadi penyemanatku bahasa cinta itu sama tdk membedakan kasta atau apun
beradu perakapan yang asik di hentikan saa lokasi tujuan di depan mata.
hari pertama tatapan dan senyum itu ada. dingin malam membua pelukpun mendarat.
hari kedua tidak begitu jauh dari hari sebelumnya tatapan itu ???? " emm .... jangan ngayal jauh" gumamku dalam hati.
hari selanjutnya sedikit kesempatan berdua ada saat semua melakukn pendakian dan aku dan dia stay di basecam menyiapkan logistik dan rangsum.
putaran lagu membawa terbang pikiran kita . entah kemana melayangnya akupun bingung menangkap pikiranku yang liar.
sempat terucap pertanyaan guyonan berisi sambil menunggu masakan mateng " giman hubunganya dengan anak mana sekarang " senyumpun keluar manis bagaikan gula merah yang ada di hadapan ku " emmmm udah ngak lg males " jawabnya sambil mengocek masakan di depanya. percakapan makin mengarah sampai temanku datang dan menghentikan pecakapan itu.
sampalaj tiba di hari terakhir.
waktu pulangpun di jelang sempat kutanyakan padanya " pulang dengan siapa ! diapun balik bertanya " kemarin datang dgn siapa?"
emmm gumel hatiku kan cuman nanya ngak liat mulai mendun, kalau aja mau naik mobil.
hujan pun sedikit mengguyur perjalanan kita
percakapan mulai mengarah samapi keberanianku keluar.
sebuah pertanyaa ku lempar "klo ada yang serius mengajak ke jenjang yg lbh gmn?"
diapun menjawaba " maunya gitu sudah cape pacaran ".
ku hentikan siepeda motorku dan berkata dengan sedikit candaan " bagaimana jika aku mengajukan proposal utk mu" emmm senyum tersipu keluar denga muka memerah " bacanda mulu ihhhh"
terlewat beberapa setelah tragedi itu
emmm
sampai akhirya sebuah cincin melingkar di jari manis nya :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar